Jakarta, Kominfo Newsroom -– PT Garuda Indonesia berencana membuka kembali rute penerbangan ke Eropa mulai Juni 2009, bila pencabutan larangan terbang (travel ban) pada pertengahan 2009 ini jadi dilaksanakan.
Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, persiapan untuk membuka kembali rute ke Eropa hingga kini masih terus dilakukan meski larangan terbang bagi Indonesia ke sana masih belum dicabut.
Pujo menjelaskan, sejumlah persiapan seperti pemilihan pesawat wide body seperti Boeing 747-400 dan penentuan rute masih terus dilakukan.
Selain itu, bersamaan dengan kedatangan 10 unit armada baru jenis B777-300ER, perusahaan juga berencana membuka kembali rute penerbangan jarak jauh tanpa henti dari Jakarta ke Amsterdam (Belanda) mulai awal 2010
B777-300ER merupakan pesawat berbadan lebar termuda di kelasnya dan mampu terbang nonstop selama 15 jam.
Sebelumnya , Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, pemberlakuan larangan terbang terhadap seluruh maskapai Indonesia oleh Uni Eropa bukan dilandasi pada pemeriksaan terkait keselamatan seperti yang selama ini digembar-gemborkan Eropa. Akan tetapi lebih karena persepsi Uni Eropa terhadap Indonesia.
Kejadian ini berawal karena Eropa kesal setelah surat yang dikirim tak kunjung mendapat respons. Jadi, mereka menerapkan larangan terbang tanpa audit dan hanya mengandalkan persepsi. Padahal setelah diperiksa, beberapa maskapai nasional seperti Garuda tidak punya masalah karena sesuai standar internasional.
Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keselamatan. Perbaikan pun telah dilakukan sesuai dengan teknis yang diperlukan dan disyaratkan Komisi Eropa.
Pelarang an terbang terhadap 51 maskapai Indonesia ke Eropa terjadi sejak Juli 2007 dan berlangsung hingga saat ini. (T. De/id/c)
Sekretaris Perusahaan Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, persiapan untuk membuka kembali rute ke Eropa hingga kini masih terus dilakukan meski larangan terbang bagi Indonesia ke sana masih belum dicabut.
Pujo menjelaskan, sejumlah persiapan seperti pemilihan pesawat wide body seperti Boeing 747-400 dan penentuan rute masih terus dilakukan.
Selain itu, bersamaan dengan kedatangan 10 unit armada baru jenis B777-300ER, perusahaan juga berencana membuka kembali rute penerbangan jarak jauh tanpa henti dari Jakarta ke Amsterdam (Belanda) mulai awal 2010
B777-300ER merupakan pesawat berbadan lebar termuda di kelasnya dan mampu terbang nonstop selama 15 jam.
Sebelumnya , Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menegaskan, pemberlakuan larangan terbang terhadap seluruh maskapai Indonesia oleh Uni Eropa bukan dilandasi pada pemeriksaan terkait keselamatan seperti yang selama ini digembar-gemborkan Eropa. Akan tetapi lebih karena persepsi Uni Eropa terhadap Indonesia.
Kejadian ini berawal karena Eropa kesal setelah surat yang dikirim tak kunjung mendapat respons. Jadi, mereka menerapkan larangan terbang tanpa audit dan hanya mengandalkan persepsi. Padahal setelah diperiksa, beberapa maskapai nasional seperti Garuda tidak punya masalah karena sesuai standar internasional.
Telah banyak upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keselamatan. Perbaikan pun telah dilakukan sesuai dengan teknis yang diperlukan dan disyaratkan Komisi Eropa.
Pelarang an terbang terhadap 51 maskapai Indonesia ke Eropa terjadi sejak Juli 2007 dan berlangsung hingga saat ini. (T. De/id/c)