Jakarta, Kominfo Newsroom – Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) bersama Media Citra Indostar (MCI) akan meluncurkan satelit Indostar II pada 17 Maret 2009, guna meningkatkan pelayanan bagi dunia penyiaran di Indonesia sekaligus memberikan peluang yang lebih besar bagi para pelaku bisnis kontent.
''Paling tidak bagi Depkominfo ini dapat mendorong sekaligus memfasilitasi agar industri broadcast bisa tumbuh lebih baik,'' kata Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/11).
Proses pembangunan satelit Indostar II dilakukan di Boeing Satellite System di Los Angeles, Amerika Serikat, memakan waktu 20 bulan, sementara peluncuran akan dilakukan di kota Baikonour, Kazakhsatan.
Jika satelit sudah diluncurkan maka kemampuan kanal yang akan dimiliki di Indonesia menjadi semakin banyak, dan kalau itu terjadi maka peluang industri konten juga akan semakin besar.
Cakupan satelit, disebutnya, tidak hanya di Indonesia tapi bisa ke negara-negara lain seperti Filipina, India, China, Malaysia dan negera-negara sekitarnya.
Sementara itu, Rudi Tanoesoedibjo, Dirut PT MNC Sky Vision, Indovision Group menjelaskan, satelit Indostar II yang menghabiskan dana sekitar US$300 juta merupakan penerus satelit Indostar I yang luncurkan sejak tahun 1997 dan akan habis masa operasinya pada 2008 mendatang.
''Satelit ini kelanjutan yang pertama dan memiliki kapasitas dua kali lipat dibanding satelit sebelumnya. Satelit ini diperkirakan akan melayani 100-150 chanel,'' ujarnya.
Rudi Tanoesoedibjo mengatakan, kapasitas transponder Ku-band sebanyak 10 buah, dua kali kapasitas satelit indostar 1 dengan daya pancar lebih besar. Juga tersedia Ku-band sebanyak 12 buah yang diarahkan ke India dan 10 buah ke arah Indonesia dan Taiwan.
''Dengan kekuatan ini, saya yakin banyak industri penyiaran lokal maupun luar negeri akan berinvestasi ke satelit Indostar II,'' kata Rudi Tanoesoedibjo seraya menyebutkan sampai saat ini sekitar 10 kanal luar negeri telah mengajukan proposal. (T.Ys/toeb/b)
''Paling tidak bagi Depkominfo ini dapat mendorong sekaligus memfasilitasi agar industri broadcast bisa tumbuh lebih baik,'' kata Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/11).
Proses pembangunan satelit Indostar II dilakukan di Boeing Satellite System di Los Angeles, Amerika Serikat, memakan waktu 20 bulan, sementara peluncuran akan dilakukan di kota Baikonour, Kazakhsatan.
Jika satelit sudah diluncurkan maka kemampuan kanal yang akan dimiliki di Indonesia menjadi semakin banyak, dan kalau itu terjadi maka peluang industri konten juga akan semakin besar.
Cakupan satelit, disebutnya, tidak hanya di Indonesia tapi bisa ke negara-negara lain seperti Filipina, India, China, Malaysia dan negera-negara sekitarnya.
Sementara itu, Rudi Tanoesoedibjo, Dirut PT MNC Sky Vision, Indovision Group menjelaskan, satelit Indostar II yang menghabiskan dana sekitar US$300 juta merupakan penerus satelit Indostar I yang luncurkan sejak tahun 1997 dan akan habis masa operasinya pada 2008 mendatang.
''Satelit ini kelanjutan yang pertama dan memiliki kapasitas dua kali lipat dibanding satelit sebelumnya. Satelit ini diperkirakan akan melayani 100-150 chanel,'' ujarnya.
Rudi Tanoesoedibjo mengatakan, kapasitas transponder Ku-band sebanyak 10 buah, dua kali kapasitas satelit indostar 1 dengan daya pancar lebih besar. Juga tersedia Ku-band sebanyak 12 buah yang diarahkan ke India dan 10 buah ke arah Indonesia dan Taiwan.
''Dengan kekuatan ini, saya yakin banyak industri penyiaran lokal maupun luar negeri akan berinvestasi ke satelit Indostar II,'' kata Rudi Tanoesoedibjo seraya menyebutkan sampai saat ini sekitar 10 kanal luar negeri telah mengajukan proposal. (T.Ys/toeb/b)