Surabaya, Kominfo Newsroom -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim mendisain pusat deteksi anak pertama di Indonesia atau Assessment Baby and Children Development early (ABCDe) di Siloam Hospitals Surabaya, untuk mengetahui kelainan anak secara dini dengan memberikan rangsangan permainan.
Terjadinya kelainan pertumbuhan pada anak, sebagian besar disebabkan ketika anak melalui masa kritis atau sebuah periode perkembangan otak kurang optimal, demikian Humas IDAI Jatim, dr Ahmad Suryawan SPa(K), dalam keterangan persnya di Siloam Hospitals Surabaya, Senin (9/2).
Hal ini apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan yang permanen. Agar tidak mengalami kelainan itu, hendaknya orang tua mendeteksi secara dini, sehingga saat melalui periode kritis dapat berjalan secara optimal.
''Lingkungan yang kurang bersahabat serta diperberat dengan kesibukan orang tua saat ini akan mengancam pertumbuhan anak,'' ujar Ahmad yang juga Manager dan konsultan klinik deteksi dini.
Selain itu, pola asuh yang selalu diserahkan pada baby sitter menyebabkan semakin tingginya risiko anak mengalami keterlambatan pertumbuhan. Untuk mencegahnya, sedapat mungkin memeriksakan anak pada dokter ahli secara rutin serta menyediakan waktu dalam mengasuh anak sendiri.
Pola hidup yang semakin beragam menyebabkan orang tua hanya mempunyai prinsip asal anak bisa hidup, bukan lagi hidup dan sehat. ''Sekarang itu, yang penting hidup bukan normal,'' katanya.
Dalam pusat deteksi anak ini, akan menciptakan terobosan baru dalam penelitian yang berfungsi mengobati penyakit yang disebabkan fisik, psikologi, sosial serta tumbuh kembang.
Disamping itu, anak-anak akan mendapatkan pelayanan imunisasi, medical check-up, dan berbagai kesehatan anak, dan adanya pusat deteksi anak secara dini ini merupakan sebuah tuntutan zaman.
''Kami disain secara modern dengan fasilitas bertaraf internasional, sehingga orang tua di Indonesia tak perlu keluar negeri dalam memeriksakan anaknya,'' ujarnya. (www.d-infokom-jatim.go.id/mul / toeb )
Terjadinya kelainan pertumbuhan pada anak, sebagian besar disebabkan ketika anak melalui masa kritis atau sebuah periode perkembangan otak kurang optimal, demikian Humas IDAI Jatim, dr Ahmad Suryawan SPa(K), dalam keterangan persnya di Siloam Hospitals Surabaya, Senin (9/2).
Hal ini apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan yang permanen. Agar tidak mengalami kelainan itu, hendaknya orang tua mendeteksi secara dini, sehingga saat melalui periode kritis dapat berjalan secara optimal.
''Lingkungan yang kurang bersahabat serta diperberat dengan kesibukan orang tua saat ini akan mengancam pertumbuhan anak,'' ujar Ahmad yang juga Manager dan konsultan klinik deteksi dini.
Selain itu, pola asuh yang selalu diserahkan pada baby sitter menyebabkan semakin tingginya risiko anak mengalami keterlambatan pertumbuhan. Untuk mencegahnya, sedapat mungkin memeriksakan anak pada dokter ahli secara rutin serta menyediakan waktu dalam mengasuh anak sendiri.
Pola hidup yang semakin beragam menyebabkan orang tua hanya mempunyai prinsip asal anak bisa hidup, bukan lagi hidup dan sehat. ''Sekarang itu, yang penting hidup bukan normal,'' katanya.
Dalam pusat deteksi anak ini, akan menciptakan terobosan baru dalam penelitian yang berfungsi mengobati penyakit yang disebabkan fisik, psikologi, sosial serta tumbuh kembang.
Disamping itu, anak-anak akan mendapatkan pelayanan imunisasi, medical check-up, dan berbagai kesehatan anak, dan adanya pusat deteksi anak secara dini ini merupakan sebuah tuntutan zaman.
''Kami disain secara modern dengan fasilitas bertaraf internasional, sehingga orang tua di Indonesia tak perlu keluar negeri dalam memeriksakan anaknya,'' ujarnya. (www.d-infokom-jatim.go.id/mul / toeb )